Senin, 02 Mei 2016

Mitologi Karya Roland Barthes

Judul : Mitologi
Penulis: Roland Barthes
Penerbit : Kreasi Wacana
Tebal : xiii + 244 halaman
Kondisi : Segel
Harga : 65.000

Sinopsis
BAGI Barthes, tanda bersifat polisemis. Makna yang dimiliki oleh tanda bersifat potensial. Oleh karena itu makna tanda memerlukan keterlibatan aktif para pembaca dan kompetensi budaya yang mereka hadirkan di dalam citra-teks agar secara temporer ‘menetapkan’ makna suatu tanda untuk tujuan tertentu. Jadi, interpenetrasi tanda/teks tergantung kepada kapasitas dan budaya pembaca dan pengetahuan mereka tentang kode-kode sosial. Oleh karena itu tanda/teks dapat ditafsirkan dengan berbagai cara. Tanda tidak pernah memiliki makna yang tetap dan stabil.
Di sisi lain ketika makna suatu tanda dinaturalisasikan dan diterima umum sebagai sesuatu yang sudah final dan dianggap sebagai sesuatu yang normal dan alami, maka ia berubah menjadi mitos, menjadi bersifat hegemonik. Ia berubah menjadi peta makna konseptual yang mengarahkan orang untuk memahami dunianya.
Meskipun mitos adalah konstruksi budaya, tapi ia bisa tampak sebagai kebenaran universal yang telah ada sebelumnya dan melekat pada nalar awam. Mitos kemudian mirip dengan konsep ideologi yang bekerja pada level konotasi. Jadi ranah ideologi terkait dengan arena tanda. Di mana ada tanda, maka di situ ada ideologi.
Menurut Barthes, mitos dan ideologi bekerja dengan menaturalkan interpretasi tertentu dari individu yang khas secara historis. Jadi, mitos menjadikan pandangan dunia tertentu tampak tak terbantahkan karena alamiah atau ditakdirkan Tuhan. Mitos bertugas memberikan kehendak historis suatu justifikasi alamiah, dan menjadikan berbagai peristiwa yang tak terduga tampak abadi. Dengan pandangan seperti ini, bersama dengan Ferdinand de Saussure, karya Barthes merupakan pelopor awal dalam strukturalisme dan semiologi.
Dalam buku ini juga ditampilkan esai-esai Barthes yang mencerminkan bagaimana suatu isu, peristiwa dan momen budaya memiliki makna yang lebih dari sekadar tampilan luarnya. Bagian kedua membahas tentang bentuk dan konsep mitos, mitos sebagai tipe wicara dan sistem semiologis, konsep pemaknaan, mitos tentang Aliran Kiri, mitos tentang Aliran Kanan, keniscayaan dan batas-batas mitologi.

Tidak ada komentar: