Kuasa Jepang di Jawa Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa 1942-1945
Penulis : Aiko Kurasawa
Penerbit : Komunitas Bambu
Tebal : 666 halaman
Kondisi : Segel
Harga : 190.000
Semasa Perang Dunia II, Pulau Jawa diduduki oleh Jepang selama tiga setengah tahun. Kebijakan-kebijakan Jepang terhadap masyarakat pribumi bertujuan untuk memperoleh sumber daya ekonomi dan manusia guna mendukung operasi militer Jepang. Oleh karena itu, produksi dan distribusi panen, serta bahan komoditas ditempatkan di bawah kontrol pemerintah, dengan prioritas pasokan diberikan untuk pasukan militer.
Dalam melancarkan kebijakan ini, kerja sama dengan seluruh rakyat merupakan hal yang pokok. Pemerintah militer Jepang membuat berbagai program untuk menarik dukungan rakyat, sekaligus membentuk pemikiran dan tingkah laku mereka. Berbagai media propaganda digunakan, dan program-program “latihan” dijalankan melalui berbagai kelompok yang dibentuk masyarakat kelas bawah.
Semua kebijakan Jepang itu merupakan strategi politik Jepang untuk menghasilkan nilai budaya dan kepercayaan yang baru. Namun, mengakibatkan masyarakat mengalami kegoncangan yang tidak pernah dialami sebelumnya: eksploitasi sumber daya ekonomi menyebabkan meratanya kemiskinan secara luar biasa, perekrutan tenaga kerja pedesaan sebagai rômusha mengakibatkan terganggunya kegiatan pertanian, jarak antara berbagai kelompok sosial semakin tajam, dan gengsi kelas penguasa tradisional sungguh-sungguh digerogoti. Buku ini menelusuri perubahan-perubahan sosial ekonomi serta dampak psikologis yang terjadi dalam masyarakat di wilayah pedesaan Jawa selama masa pendudukan Jepang.
Penulis : Aiko Kurasawa
Penerbit : Komunitas Bambu
Tebal : 666 halaman
Kondisi : Segel
Harga : 190.000
Semasa Perang Dunia II, Pulau Jawa diduduki oleh Jepang selama tiga setengah tahun. Kebijakan-kebijakan Jepang terhadap masyarakat pribumi bertujuan untuk memperoleh sumber daya ekonomi dan manusia guna mendukung operasi militer Jepang. Oleh karena itu, produksi dan distribusi panen, serta bahan komoditas ditempatkan di bawah kontrol pemerintah, dengan prioritas pasokan diberikan untuk pasukan militer.
Dalam melancarkan kebijakan ini, kerja sama dengan seluruh rakyat merupakan hal yang pokok. Pemerintah militer Jepang membuat berbagai program untuk menarik dukungan rakyat, sekaligus membentuk pemikiran dan tingkah laku mereka. Berbagai media propaganda digunakan, dan program-program “latihan” dijalankan melalui berbagai kelompok yang dibentuk masyarakat kelas bawah.
Semua kebijakan Jepang itu merupakan strategi politik Jepang untuk menghasilkan nilai budaya dan kepercayaan yang baru. Namun, mengakibatkan masyarakat mengalami kegoncangan yang tidak pernah dialami sebelumnya: eksploitasi sumber daya ekonomi menyebabkan meratanya kemiskinan secara luar biasa, perekrutan tenaga kerja pedesaan sebagai rômusha mengakibatkan terganggunya kegiatan pertanian, jarak antara berbagai kelompok sosial semakin tajam, dan gengsi kelas penguasa tradisional sungguh-sungguh digerogoti. Buku ini menelusuri perubahan-perubahan sosial ekonomi serta dampak psikologis yang terjadi dalam masyarakat di wilayah pedesaan Jawa selama masa pendudukan Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar